Sosiologi Sastra analisis secara teks
Belajar
menerapkan teori sosiologi sastra
Hatiku
Selembar Daun
Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput
Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring di sini
Ada yang masih ingin ku pandang
Yang selama ini senantiasa luput
Sesaat adalah abadi
Sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi
Dalam menganalisis puisi pasti
ada alasan mengapa memilih puisi tersebut yakni karena puisi tersebut terkenal,
dan sering digunakan dan alasan tersebut digunakan oleh diri sendiri.
Pada judul puisi ini ditemukan metafora/perbandingan
antara daun dan hati. Ada tiga alasan. Pertama, bentuk hati dan daun itu mirip.
Kedua, hati dan daun sama-sama rapuh. Ketiga, bentuk hati dan daun sama-sama
pipih atau menyerupai lembaran. Pada baris pertama adalah selembar daun karena
memiliki hubungan dengan daun. Lalu baris kedua sampai lima adalah kejadian
sebelum baris ke tujuh yaitu sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi. Baris
tersebut saling berhubungan dan saling menjelaskan. Lalu pada baris keenam ada
hubungannya dengan baris kedua yang tidak ingin disapu dan ingin berbaring di
rumput.
Komentar
Posting Komentar