Hubungan Horizontal Dengan Alam
Hubungan Horizontal Dengan Alam
Sesungguhnya alam
diciptakan untuk Manusia, manusia dapat hidup di bumi karena Allah telah
menetapkan keadaan bumi yang ada pada posisi sekarang. Pemikiran yang murni
yang berdasarkan kenyataan dan tanpa prasangka dapat dengan mudah memahami alam
semesta diciptakan dan dikendalikan oleh Allah yang semuanya diperuntukkan pada
manusia. Alam semesta diciptakan oleh Allah jauh sebelum manusia pertama (Nabi
Adam) diciptakan. Alam semesta diciptakan dengan tatanan yang sangat rapi,
teratur, serasi, dan seimbang. Ketika satu tatanan dirusak, maka secara
sunnatullah, sistem alam akan bekerja untuk mengembalikan keseimbangan yang
terganggu karena kerusakan tersebut.
Lalu hubungan manusia
dengan alam seperti dalam firman Allah “Tidaklah kamu perhatikansesungguhnya
Allah telah menundukkan untuk kepentinganmu apa yang di langit dan apa yang di
bumu dan menyempurnakan nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada
yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan
tanpa kitab yang member penerangan.” (Surah Lukman : 20). Dari ayat tersebut,
kita bisa memahami ternyata seluruh alam semesta dengan semua bentuk
keteraturannya dan hukum-hukum yang berlaku kemudian diserahkan pada manusia
untuk dikelola dan di manfaatkan. Manusia yang merupakan bagian dari alam
semesta itu sendiri kemudian diberi wewenang dan kepercayaan untuk mengelola
alam semeta. Manusia kemudian diberi kedudukan istimewa yakni sebagai khalifah
Allah di muka bumi ini.
Menurut kebanyakan orang,
manusia adalah manusia dan alam semesta adalah alam semesta. Padahal, ada
hubungan yang sangat erat dan penuh makna antara manusia dan alam semesta.
Karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki ikatan abadi dengan
seluruh alam. Seluruh bagian dan gerakan
di alam memiliki hubungan satu dengan yang lain. Ada ikatan erat antara
karakteristik dan fenomena-fenomena di alam ini.
Allah menciptakan alam
semesta beserta isinya untuk kepentingan manusia. Sudah seharusnya manusia
menjaga dan melestarikannya. Konsep tauhid islam melarang kita memandang alam
secara berlebih-lebihan atau bahkan menyembah dan mensakralkan karena itu dapat
membawa kita kelembah syirik yang tidak terampuni.
Komentar
Posting Komentar