Esai Sosiologi Sastra





Sosiologi Sastra dalam Cerpen “Berjuang di Ibu Kota Terdingin di Dunia” Karya Rinto Priambodo


Sosiologi sastra merupakan teori sastra yang mengkaji hubungan sastra dengan masyarakat. Sastra tidak mungkin lepas dari masyarakat. Karya sastra hidup dalam masyarakat, menyerap aspek-aspek kehidupan yang terjadi dalam masyarakat, yang pada gilirannya juga difungsikan oleh masyarakat. Jadi, sosiologi sastra adalah gambaran masyarakat karena kritik sastra lahir dari masyarakat.
Dalam cerpen “Berjuang di Ibu Kota Terdingin di Dunia” karya Rinto Priambodo digambarkan sebuah cerita para pejuang di tanah rantau. Merantau berarti mencari rumah kedua. Meresapi berbagai rasa yang asing menjadi lekat dan dekat. Beradaptasi kembali dan berjuang melawan tekanan, teman baru, suhu yang tidak sesuai, rasa rindu yang tak tertahankan hingga paksaan untuk hidup sendiri. Pada cerpen ini menceritakan kehidupan tokoh aku dan temannya yang sedang dinas ke luar negeri untuk mencari pengalaman baru. Diceritakan tokoh aku yang pergi ke negara Mongolia mengalami berbagai masalah mulai dari persiapan yang cukup memakan waktu dan biaya, keberangkatan yang tidak lancar, suhu yang menembus -24C hingga harus memperpanjang waktu kunjungan karena proyek belum dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Dalam cerpen ini sudah jelas merupakan gambaran kehidupan masyarakat yang kemudian ditulis menjadi sebuah karya sastra cerpen. Jadi dapat disimpulkan, sastra hidup ditengah-tengah masyarakat. Masyarakat merupakan objek kajian sastra, bahan untuk berkarya dan manfaat kehidupan sosial yang ada dalam cerpen sebagai wawasan atau memberikan nilai moral.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sosiologi Sastra analisis secara teks

Takaran dan Timbangan

Manusia Sebagai Makhluk Allah