Manusia Makhluk Pelajar
Manusia Makhluk Pelajar
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena
tanpa melalui pendidikan, proses transformasi dan aktualisasi pengetahuan sulit
untuk diwujudkan. Demikian juga dengan sains sebagai bentuk pengetahuan ilmiah
dalam pencapaiannya harus melalui proses pendidikan yang ilmiah pula. Oleh karena itu Islam menekankan akan
pentingnya belajar baik melalui aktivitas membaca, menelaah, meneliti segala
sesuatu yang terjadi di alam raya ini.
Pengertian Belajar dalam
konteks pendidikan, hampir semua aktivitas yang dilakukan adalah aktivitas
belajar. Para Pakar psikologi saling berbeda dalam menjelaskan mengenai cara
atau aktivitas belajar itu berlangsung. Akan tetapi dari beberapa penyelidikan
dapat ditandai, bahwa belajar yang sukses selalu diikuti oleh kemajuan tertentu
yang terbentuk dari pola pikir dan berbuat. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa aktivitas belajar ialah untuk memperoleh kesuksesan dalam pengembangan
potensi-potensi seseorang. Beberapa aspek psikologis aktivitas belajar itu
misalnya: motivasi, penguasaan keterampilan dan ilmu pengetahuan, pengembangan
kejiwaan dan seterusnya. Belajar adalah suatu
aktifitas di mana terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak
mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang
optimal. Jadi belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku
atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang
diperkuat.
Belajar dalam pandangan
Islam memiliki arti yang sangat penting, sehingga hampir setiap saat manusia
tak pernah lepas dari aktivitas belajar. Keunggulan suatu umat manusia atau
bangsa juga akan sangat tergantung kepada seberapa banyak mereka menggunakan
rasio, anugerah Tuhan untuk belajar dan memahami ayat-ayat Allah SWT. Hingga
dalam al-Qur’an dinyatakan Tuhan akan mengangkat derajat orang yang berilmu ke
derajat yang luhur (lihat : Qs. Al- Mujadilah : 11). Apalagi dalam konsep
Islam terdapat keyakinan yang
menegaskan, bahwa belajar merupakan
kewajiban dan berdosa bagi yang meninggalkannya. Keyakinan demikan ini begitu
membentuk dalam diri umat yang beriman, sehingga mereka memiliki etos belajar yang tinggi dan
penuh semangat serta mengharapkan “janji luhur” Tuhan sebagaimana yang difirmankan dalam ayat-Nya.
Islam memandang manusia sebagai mahluk yang dilahirkan
dalam kaadaan fitrah atau suci, Tuhan memberi potensi yang bersifat jasmaniah
dan rohaniah yang didalamnya terdapat bakat untuk belajar dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan mansia itu sendiri. Al-Qur’an
merupakan Firman Allah SWT. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai
pedoman bagi manusia dalam menata kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan
lahir dan bathin, dunia dan akhirat. Konsep-konsep yang dibawa Al-Qur’an selalu
relevan dengan problema yang dihadapi manusia, karena ia turun untuk berdialog
dengan setiap umat yang ditemuinya, sekaligus menawarkan pemecahan terhadap
problema yang dihadapinya, kapan dan dimanapun mereka berada.
Komentar
Posting Komentar